BUAT APA SHALAT ?! -- HAIDAR BAGIR

BUAT APA SHALAT ?! -- HAIDAR BAGIR

Rasulullah bersabda, “Manakala seorang hamba menghadap kiblat dan mengucapkan ‘Allahu Akbar’, dia akan bersih dari dosa laksana baru dilahirkan ibunya.”

Shalat seharusnya adalah wahana privat yang di dalamnya percakapan seorang hamba dan Tuhan terjadi begitu dalam dan mesra. Ungkapan Nabi “Shalat adalah cahaya mataku” melukiskan luapan kegembiraan yang beliau peroleh ketika shalat. Maka, tak ubahnya dengan yang terjadi pada Nabi Saw., shalat yang benar dapat menghasilkan kebahagiaan dan pencerahan (ilham dan kreativitias) bagi pelakunya. Inilah suatu keadaan yang, oleh Mihaly Csikszentmihalyi—seorang tokoh psikologi positif terkemuka—disebut sebagai flow.

Buku yang disusun oleh seseorang yang memiliki concern terhadap Tasawuf (positif) dan Filsafat Islam, ini merupakan upaya untuk menampilkan shalat sebagai jawaban atas kebutuhan eksistensial dan intelektual manusia modern akan kebahagiaan dan pencerahan hidup. Terbagi dalam dua bagian, bagian pertama menjelaskan tentang hakikat dan makna shalat yang benar, yang bisa melahirkan kebahagiaan dan pencerahan hidup, berikut konsekuensi komitmen sosialnya. Bagia kedua—yakni bagian terpenting buku ini—merupakan penjelasan sekaligus bimbingan dari para sufi besar dan filosof tentang apa dan bagaimana shalat yang sebenarnya itu.

ISI BUKU

Pengantar Cetakan Kedua

7

Pengantar

11

BAGIAN 1 : RUH SHALAT

 

1.

Pendahuluan: Fungsi dan Manfaat Shalat

23

2.

Shalat yang Sebenarnya

30

3.

Shalat dan Keharusan Khusyuk (1)

35

4.

Shalat dan Keharusan Khusyuk (2)

41

5.

Bagaimana Shalat Dapat Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar ?

46

6.

Keharusan Berbuat Baik kepada Sesama

51

7.

Thuma’nînah dan Flow                                                

56

8.

Shalat dan Pencerahan

62

9.

Shalat Meningkatkan Performance Kerja

67

10.

Apakah Shalat Bisa Digantikan dengan Meditasi ?

72

 

Agar Kita Berdisiplin, Khusyuk, dan Menikmati Shalat

77

BAGIAN 2 : MERESAPI RUH SHALAT

 

 

Ringkasan Pandangan Kaum Sufi dan Filosof tentang Shalat

87

11.

Kaum Sufi dan Syariat

91

12.

Shalat menurut Kaum Sufi (1): Dalam Kasyf Al-Mahjûb, Karya Al-Hujwiri

97

13.

Shalat menurut Kaum Sufi (2): Dalam Kasyf Al-Mahjûb, Karya Al-Hujwiri

104

14.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Ibn ‘Arabi dalam Fushus Al-Hikam (1)

110

15.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Ibn ‘Arabi dalam Fushus Al-Hikam (2)

117

16.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Imam Al-Ghazali

124

17.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Abu Thalib Al-Makki (1)

134

18.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Abu Thalib Al-Makki (2)

140

19.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Abu Thalib Al-Makki (3)

145

20.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Rumi (1)

152

21.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Rumi (2)

158

22.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Ibn Al-Qayim Al-Jawziyah

164

23.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Syah Waliyullah Al-Dihlawi (1)

173

24.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Syah Waliyullah Al-Dihlawi (2)

178

25.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Ibn Sina (1)

184

26.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Ibn Sina (2)

191

27.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Ayatullah Khomeini (1)

198

28.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Ayatullah Khomeini (2)

206

29.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Muhammad Iqbal

213

30.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Murtadha Muthahhari (1)

229

31.

Memaknai Shalat: Melalui Penghayatan Murtadha Muthahhari (2)

237

32.

Kesimpulan: Buat Apa Shalat ?

244

Tanya Jawab

251

Indeks

257


PRIMAGRAPHOLOGY TRAINING & CONSULTING

No comments:

Post a Comment