ABU THALIB MUKMIN QURAISY : PAMAN SEKALIGUS PENGASUH, PELINDUNG DAN PEMBELA RASULULLAH SAW – ABDULLAH AL-KHANIZI

ABU THALIB MUKMIN QURAISY : PAMAN SEKALIGUS PENGASUH, PELINDUNG DAN PEMBELA RASULULLAH SAW – ABDULLAH AL-KHANIZI

Orang-orang yang mengatakan bahwa Abu Thalib kafir adalah termasuk orang-orang yang dibutakan dari kebenaran sehingga ia membuat tuduhan-tuduhan dan kebohongan-kebohongan serta mengucapkan kepalsuan itu.

Semua mazhab mencatat  bahwa ketika Abu Thalib membawa serta Nabi Muhammad untuk berdagang ke Yastrib dan kemudian singgah di bawah pohon depan rumah seorang pendeta Nasrani yang kemudian bersaksi bahwasannya anak itu (Muhammad bin Abdullah) adalah seorang Nabi dan kemudian menyarankan kepada Abu Thalib untuk kembali ke Mekkah atau mengurungkan niat berdagangnya ke Yastrib karena jika dibawa ke sana maka niscaya anak itu (Muhammad bin Abdullah) akan dibunuh. Ini semua karena tanda-tanda kenabian Muhammad telah begitu jelas dan orang-orang Yahudi yang dikenal telah banyak membunuh para utusan Allah niscaya akan membunuh anak itu (Muhammad bin Abdullah).

Apakah kisah di atas menunjukkan Abu Thalib sebagai seorang mukmin yang mengakui kenabian Muhammad atau seorang kafir yang menolak kenabian Muhammad ?

Banyak yang tetap meyakini Abu Thalib kafir mengatakan bahwa tindakan Abu Thalib yang mengurungkan niatnya berdagang ke Yastrib atas saran seorang pendeta Nasrani karena khawatir keponakannya (Muhammad bin Abdullah) dibunuh hanyalah suatu bentuk kasih sayang kepada keponakannya dan tidak ada hubungannya dengan masalah keimanan maka telah menafikkan logika umum.

Tidak akan didengarkan saran pendeta Nasrani tersebut kecuali mengakui kebenaran pandangan pendeta Nasrani tersebut. Anak kandung dan keluarga inti jauh lebih penting daripada keponakan. Pergi berdagang berarti mencari nafkah untuk keluarganya. Jika Abu Thalib tidak mengimani Muhammad bin Abdullah adalah Nabi (kelak menjadi Nabi), akankah Abu Thalib mengurungkan atau membatalkan perjalanannya pergi ke Yastrib di mana perjalanan sudah ditempuh separuhnya ?

Semua mazhab juga mencatat tentang peran penting Abu Thalib yang senantiasa melindungi Muhammad bin Abdullah. Bahkan peran melindungi Muhammad bin Abdullah terus dilanjutkan dengan mewasiatkannya kepada putranya, Ali bin Abi Thalib. Jika Abu Thalib tidak mengimani Muhammad bin Abdullah adalah Nabi, akankah ia lebih khawatir akan keselamatan keponakannya dibandingkan keselamatan anaknya sehingga ia mewasiatkan kepada anaknya untuk senantiasa melindungi keponakannya (Muhammad bin Abdullah) ?

Namun lagi-lagi, mereka yang meyakini Abu Thalib kafir dan karenanya masuk neraka akan mengatakan bahwa itu semua dilakukan hanyalah bentuk kasih saying dan tanggung jawab kepada keponakannya tersebut.

Lagi-lagi mereka ini menafikkan logika umum. Resiko Abu Thalib untuk melindungi Muhammad bin Abdullah sangatlah besar. Abu Thalib bukan hanya akan dimusuhi banyak orang (kafir Quraisy) yang tenju saja berdampak pada keselamatan dirinya. Dan mungkin ini juga berimbas kepada hal-hal lain pada dirinya seperti akan “diganggu” dari segi ekenominya. Akankah Abu Thalib sedemikian relanya mengorbankan diri dan keluarganya hanya demi menjaga keponakannya jika tidak beriman Muhammad bin Abdullah adalah Nabi ?

Tidak akan ada orang yang rela mengorbankan kedudukan, harta, diri dan keluarganya kecuali demi sesuatu yang jauh lebih tinggi dan berharga dari itu semua. Dan yang lebih tinggi dari itu semua adalah keimanan.

Dan jika Anda masih ragu untuk menerima Abu Thalib adalah seorang mukmin, seorang mukmin sejati, maka bersikaplah seperti As-Suyuthi ketika dihadapkan kepada pilihan Abu Thalib mukmin  dan karenanya masuk surga atau Abu Thalib kafir dan karenanya masuk neraka dengan berkata : “Aku memilih pendapat orang-orang yang menyatakan keselamatan atasnya (dari neraka), karena pendapat itu lebih cocok dalam kapasitas ini dan sebagai sikap hati-hati agar jangan menyebutnya dengan sesuatu yang mengandung penghinaan. Sebab, hal itu dapat menyakiti Nabi saw.”

Sungguh menyakiti Nabi adalah menyakiti Allah. Dan menyakiti Nabi merupakan kekafiran. Dan banyak hadits yang berbicara atau menyatakan hal ini.

Buku “Abu Thalib Mukmin Quraisy : Paman sekaligus Pengasuh, Pelindung dan Pembela Rasulullah saw” yang ditulis oleh Abdullah Al-Khanizi ini adalah sebuah buku yang ditulis dengan sangat baik dengan menyertakan dalil-dalil baik aqli maupun naqli mengenai Abu Thalib sebagai seorang mukmin Quraisy. Jika kenabian Muhammad terhitung sejak diangkatnya beliau sebagai Nabi, maka Abu Thalib adalah orang yang mengimani Nabi Muhammad sebelum beliau diangkat menjadi Nabi. Dan inilah mengapa Ali bin Abi Thalib menjadi orang pertama yang mengimani Nabi Muhammad sebagai Nabi. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Keimanan Ali bin Abi Thalib terhadap Nabi Muhammad dan tidak pernah meragukan sedikit pun juga sehingga senantiasa menuruti perintah Nabi Muhammad tidaklah terlepas dari keimanan ayahnya, Abu Thalib, kepada Nabi Muhammad.

Semoga buku ini dapat memberikan pencerahan dan menyelamatkan diri kita dari siksa api neraka akibat dari sebuah pemahaman yang keliru sehingga tanpa disadari melakukan perbuatan yang menyakiti Nabi.

Salam Cerdas Bernalar dan Beragama. Selamat Membaca.

Max Hendrian Sahuleka

Peresensi Buku

DOWNLOAD EBOOK

ISI BUKU

Daftar Isi

v

Mukmin Keluarga Fir’aun

1

Persembahan

3

Tentang Buku Ini

5

Kata Pengantar

7

Di Ambang Pintu

11

BAGIAN PERTAMA : DALAM FASE-FASE KEHIDUPAN

   61

Rumah

63

Kepribadian

78

Dalil-dalil

86

1.

Sumber Air

88

2.

Bersama Peramal

88

3.

Diberkahi

89

4.

Ke Syam

90

Pernikahan

97

Dalam Fajar Dakwah

101

 

Fajar Pertama

101

 

Hari Peringatan (Yaum al-Indzar)

104

Jihad

113

Syi’b dan Sahifah

139

Saat Menjelang Ajal

156

BAGIAN KEDUA : DALAM JAMINAN SEJARAH

165

Pasca Kematian

167

Pujian Indah

174

 

Dari Lisan Rasulullah saw

174

 

Dari Lisan Imam Ali bin Abi Thalib as

187

 

Dari Lisan Ahlul Bait

195

 

Dari Lisan Para Sahabat dan Lain-lain

205

Sikap Terhadap Ibn Abi al-Hadid

219

Kebohongan dan Pemalsuan

233

 

Ayat Pertama

234

 

Ayat Kedua dan Ketiga

241

 

Para Periwayat pada Tiga Hadits Pertama

243

 

Para Periwayat Dua Hadits Terakhir

252

 

Kajian terhadap Ayat : Tidaklah Sepatutnya bagi Nabi dan Orang-orang yang Beriman …..

264

 

Kajian terhadap Ayat : Sesungguhnya kamu tidak dapat memberikan petunjuk kepada orang yang kamu kasihi …..

285

 

Pewarisan Abu Thalib

296

 

Hadits “Tepi Neraka”

297

 

Para Periwayat

299

 

Kajian terhadap Hadits

306

Mukmin

319


PRIMAGRAPHOLOGY TRAINING & CONSULTING

BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG PEMIKIRAN KRITIS ISLAM :

No comments:

Post a Comment