Cinta ada dalam semua agama. “Apalagi agama itu kalau bukan cinta?”,
kata Imam Ja’far as-Sadiq, cicit Nabi Muhammad Saw.
“Cinta itu asasku”, sabda Nabi Muhammad Saw. Sehinga mustahil bisa
menjadi seorang Muslim sejati jika tak ada cinta di awal, di tengah, dan di
akhir dari semua keislaman kita. Bukankah iman (hubungan kita dengan Allah)
adalah soal cinta? Sebagaimana firman-Nya, “…Orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 165). Dan
bukankah muamalah (hubungan kita dengan sesama) adalah juga perkara cinta? Nabi
sabdakan, “Di antara hamba Allah, ada
yang bukan nabi, namun para nabi dan syuhada cemburu pada mereka. Mereka adalah
orang-orang yang saling mencintai karena Allah tanpa ada hubungan keluarga dan
nasab di antara mereka. Wajah-wajah mereka bagaikan cahaya di atas mimbarmimbar
dari cahaya. Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak sedih
di saat manusia sedih.”
Allah sendiri telah menetapkan
atas “Diri”-Nya kasih sayang. “…Tuhanmu
telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang…” (QS. Al-An’am: 54) Begitu
pula Nabi adalah yang penuh kasih sayang. “Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang beriman.” (QS. AtTaubah:
128)
Lalu, entah bagaimana bisa ada
orang yang mengaku beragama, mengaku seorang Muslim, namun tak ada cinta dalam
dadanya? Entah mereka itu mengikuti siapa, jika Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan bahwa Allah dan Rasul-Nya adalah penuh kasih sayang. Padahal Nabi
telah memerintahkan, “…Sayangilah semua
yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu. Kasih sayang
itu bagian dari rahmat Allah, barangsiapa menyayangi, Allah akan menyayanginya.
Siapa memutuskannya, Allah juga akan memutuskannya.” (HR. Tirmidzi)
Ironisnya, sebagaian umat Islam
beragama justru dengan orientasi dan motivasi kebencian. Mereka amat sangat dan
terusmenerus mencari-cari celah untuk membenci dan membuat orang lain tak
selamat. Ia monopoli kebenaran, ia kavling surga. Ia membenci seorang ateis
karena tak bertuhan. Jika bertuhan, ia benci mereka karena tak seiman. Jika
seiman, ia benci mereka karena tak seagama. Jika seagama, ia benci mereka
karena tak semazhab. Jika semazhab, ia benci mereka karena tak satu pandangan.
Dan seterusnya hingga mungkin saat bercermin, ia melihat ada bayangan dirinya
di cermin, maka ia benci atas bayangan itu karena menganggap bayangan itu
berbeda dengan dirinya.
Keresahan ini sudah lama ada
dalam benak penulis. Penulis mencoba melakukan berbagai hal sekecil apa pun,
sebisa mungkin untuk bersama menyadarkan diri akan cinta sebagai asas Islam dan
semua agama. Menulis di media, ngomong di Youtube, hinga corat-coret di media
sosial. Sebagian isi buku ini adalah dari sana, dengan editan seperlunya. Dan,
tentu ini hanya sebagian, di antara seluruh dimensi dalam Islam yang jika Anda
renungkan, Anda akan temukan bahwa aspek mendasarnya adalah cinta. Di mana
cinta itu bisa berbentuk komitmen dan sikap damai, berakhlak mulia pada siapa
saja, serta bersihnya hati dari berbagai penyakit. Objeknya bisa Allah, Nabi,
sesama manusia, atau seluruh ciptaan-Nya.
Bagi Anda yang tak mendalami
Islam, pakailah metodologi bahwa jika Anda menemukan ayat, hadis, atau ajaran
Islam yang bertentangan dengan prinsip cinta, yakinilah bahwa Anda salah
memahaminya. Tanyakan pada orang-orang yang berilmu tentang tafsir atau
maknanya hingga Anda menemukan aspek cinta di dalamnya. Karena rumusnya: “Cinta adalah asasku”, sabda Nabi.
ISI BUKU |
||
Kata Pengantar |
Vii |
|
Pengantar Penulis |
xi |
|
BAGIAN 1 : AKIDAH |
1 |
|
|
Syahadat |
2 |
|
Allah |
8 |
|
Nabi Muhammad |
18 |
BAGIAN 2 : IBADAH |
28 |
|
|
Ibadah |
29 |
|
Adzan |
33 |
|
Wudhu |
41 |
|
Shalat |
46 |
|
Zakat |
52 |
|
Puasa |
58 |
|
Haji |
62 |
|
Niat |
64 |
|
Ihram |
76 |
|
Tawaf |
83 |
|
Wuquf |
90 |
|
Qurban |
97 |
|
Hijrah |
103 |
|
Shalawat |
111 |
|
Doa |
116 |
|
Zikir |
121 |
BAGIAN 3 : AKHLAK |
124 |
|
|
Hati |
125 |
|
Jiwa |
131 |
|
Akal |
137 |
|
Ilmu |
147 |
|
Husnudzan dan Su’udzan |
155 |
|
Salam |
167 |
|
Keadilan |
174 |
|
Dakwah |
179 |
|
Jihad dan Syahadah |
192 |
|
Musibah |
208 |
|
Silaturahmi |
213 |
|
Ikhtilaf |
222 |
Tentang Penulis |
245 |
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA GEN ISLAM CINTA :
- BELAJAR BIJAKSANA DARI KAUM SUFI – CECEP ZAKARIAS EL-BILAD
- HIDUP SEHAT ALA MILENIAL – FIRDA BILMA ASSYFA FAUZIAH
- BEDA-BEDA TETAP SAMA-SAMA : TELADAN SALING MENGHARGAI PERBEDAAN IMAM EMPAT MAZHAB – SITI AISAH
- AKHLAK NGE-MEDSOS : PANDUAN JADI NETIZEN SHALEH – IRFAN NUR HAKIM
- RASUL PUN MAU NGOBROL : TENTANG DEMOKRASI DAN MUSYAWARAH DALAM ISLAM – CAKRA YUDI PUTRA
- MAKIN MENGIMANI, MAKIN MENGHARGAI : KISAH TOLERANSI ULAMA DAN BAPAK BANGSA – SUKRON ABDILLAH
- AKU MUSLIM, AKU HUMANIS : MEMAKNAI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN KITA – ZULFAN TAUFIK
- 40 HADIS CINTA UNTUK MILENIAL -- AZAM BAHTIAR
- KALAU JIHAD GAK USAH JAHAT : MENELADANI JIHAD AKHLAK ALA RASULULLAH – ROVI’I
- APALAGI ISLAM ITU KALAU BUKAN CINTA ?! – HUSEIN JA’FAR AL HADAR
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG TASAWUF :
- CELUPKAN HATIMU KE SAMUDERA RINDU-NYA : THE WISDOM OF ABU NAWAS – AHMAD IBNU NIZAR
- BELAJAR BIJAKSANA DARI KAUM SUFI – CECEP ZAKARIAS EL-BILAD
- APALAGI ISLAM ITU KALAU BUKAN CINTA ?! – HUSEIN JA’FAR AL HADAR
- BUKU PINTAR TASAWUF : MEMAHAMI SPIRITUALITAS ISLAM DAN TAREKAT DARI AHLINYA -- SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI
- ETIKA SUFI – AL-HABIB ABDULLAH BIN ALAWY AL-HADDAD
- RISALAH CINTA DAN KEBAHAGIAAN – HAIDAR BAGIR
- MEMBUKA TIRAI KEGAIBAN : RENUNGAN-RENUNGAN SUFISTIK – JALALUDDIN RAKHMAT
- PERJALANAN PULANG KE TUHAN : PRINSIP-PRINSIP DAN METODE PENYUCIAN JIWA – KHAWAJAH NASHIRUDDIN ATH THUSI
- DOA BUKAN LAMPU ALADIN : MENGERTI RAHASIA ZIKIR DAN AKHLAK MEMOHON KEPADA ALLAH – JALALUDDIN RAKHMAT
- 7 LANGKAH MERAIH RAHMAT DAN RIDHA ALLAH – AL-HAKIM AL-TIRMIDZI
- PENCERAHAN SUFI (FATHUR RABBANI) – SYEKH ABDUL QADIR JAELANI
- TADZKIRATUL AULIYA : KISAH-KISAH AJAIB DAN SARAT HIKMAH PARA WALI ALLAH – FARIDUDDIN ATTAR
- MUKASYAFAH AL-QULUB : BENING HATI DENGAN ILMU TASAWUF – IMAM AL-GHAZALI
- ILMU YANG BERMANFAAT DUNIA AKHIRAT – AL-GHAZALI
- MENGOBATI PENYAKIT HATI MEMBENTUK AKHLAK MULIA : PERCIKAN IHYA ULUM AL-DIN – AL-GHAZALI
- MATAHARI DIWAN SYAMS TABRIZI : TERBANG BERSAMA CAHAYA CINTA DAN DUKA CITA – JALALUDDIN RUMI
- AKULAH ANGIN, ENGKAULAH API : HIDUP DAN KARYA JALALUDDIN RUMI – ANNEMARIE SCHIMMEL
- FIHI MA FIHI : MENGARUNGI SAMUDERA KEBIJAKSANAAN – JALALUDDIN RUMI
- RAHASIA BASMALLAH : LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH MELALUI ASMA-NYA – IMAM KHOMEINI
- MEMAKNAI KEMATIAN AGAR MATI MENJADI ISTIRAHAT PALING INDAH – JALALUDDIN RAKHMAT
- TASAWUF STUDIES : PENGANTAR BELAJAR TASAWUF – DR. H. SYAMSUN NI’AM, M.AG.
- THE ROAD TO ALLAH : TAHAP-TAHAP PERJALANAN RUHANI MENUJU TUHAN – JALALUDDIN RAKHMAT
- JALAN PARA PENCARI ALLAH – IMAM AL-GHAZALI
- JALAN CINTA SANG SUFI : AJARAN-AJARAN SPIRIRITUAL JALALUDDIN RUMI -- WILLIAM CHITTICK
No comments:
Post a Comment