Orang Barat lebih melihat ke bumi,
orang Timur lebih melihat ke langit. Begitu kira-kira perbedaan sikap antara
orang Barat dan Timur dalam membangun peran politiknya. Konsekuensinya, ideology
politik yang mereka bangun pun berbeda. Orang Timur memiliki kecenderungan
membangun peran politiknya karena titah langit yang memposisikan mereka sebagai
khalifah di muka bumi sehingga bertendensi religious. Sementara orang Barat
cenderung membangun peran politiknya berdasarkan spirit penguasaan sehingga
bertendensi materialis.
Dengan lugas, rasional dan argumentative,
buku “Sistem Politik Islam” ini
mengkaji model pemerintahan Islam, menyodorkannya sebagai alternative yang layak,
dan sekaligus membuktikan keunggulannya sebagai the only solution untuk mengatasi problema kemanusiaan di bidang
pemerintahan. Meski hanya sebuah pengantar, banyak hal yang dipaparkan—secara ringkas
dan padat—mulai dari struktur doktrin pemerintahan Islam, individu, keimanan,
nilai moral hingga perkembangan ijtihad dan imamah, serta implementasi dan
pilihan bentuk pemerintahan Islam.
Penulisnya, seorang mujtahid
besar, Sayid Muhammad Baqir ash-Shadr, tak pelak lagi adalah seorang ulama
kondang yang mumpuni di bidang ilmu politik, social, ekonomi, hokum, filsafat,
logika induktif dan administrasi pemerintahan, juga seorang politikus ulung.
Lewat argumentasinya, beliau berupaya menjelaskan bahwa “titah langit” harus
menggetarkan bumi. Ketokohannya tidak diragukan sehingga layak kalau buku yang
sangat menarik untuk dibaca ini lahir dari kepiawaiannya dan hadir di antara
sekian banyak karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
ISI BUKU |
|
Sumber-sumber Kekuasaan dalam
Pemerintahan Islam |
9 |
Sistem Keyakinan dan Tujuan
Pemerintahan Islam |
11 |
Peran Nilai Moral dalam Sistem
Keyakinan Pemerintahan Islam |
17 |
Konsepsi Keyakinan Politik
Pemerintahan Islam |
24 |
Kesadaran Kolektif Kaum Muslim :
Syarat untuk Membangun Masyarakat Baru |
32 |
Pengaruh Iman terhadap Perubahan
Sosial |
35 |
Pengalaman Sejarah Kaum Muslim
sebagai Model Gerakan Rekonstruksi |
41 |
Identitas Sejarah Kaum Muslim :
Ilham Gerakan Pembaharuan |
45 |
Ikhtiar ke Aktivitas Konstruktif
Baru |
48 |
Wawasan Ilahi dan Peran
Konstruktifnya |
52 |
Ijtihad dan Perkembangannya |
57 |
Apa Tujuan dari Gerakan Ijtihad |
59 |
Sebab-sebab Perubahan yang
Menimbulkan Perluasan Tujuan Ijtihad |
61 |
Akibat Pandangan Berat Sebelah
terhadap Tujuan Ijtihad |
64 |
Prospek Masa Depan Gerakan Ijtihad |
70 |
Fiqih dan Ushul Fiqih Islam |
73 |
Pemahaman Umum terhadap Nas-Nas
dalam Mazhab Ja’fari |
78 |
Keotoritatifan dari Nas yang Jelas |
80 |
Beberapa Jenis Kejelasan |
82 |
Aspek Umum dalam Pemahaman Nas |
84 |
Analogi dan Pemahaman Sebuah Nas |
89 |
Problem Terpecahkan |
90 |
Republik Islam |
92 |
Prinsip-prinsip Fundamental dan
Landasan Filosofis Republik Islam |
101 |
Peranan Para Imam Syiah dalam
Merekonstruksi Masyarakat Islam |
114 |
Peranan Umum Para Imam |
120 |
Pengabdian Imam kepada Umat |
127 |
Peranan Positif Para Imam dalam
Hubungan dengan Penguasa |
131 |
Apakah Para Imam Sangat Menghendaki
Kekuasaan ? |
133 |
Ketaatan Kaum Syiah kepada Imamah |
135 |
Kebebasan dalam Al-Quran |
137 |
TENTANG PENULIS |
150 |
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA KARYA MUHAMMAD BAQIR ASH-SHADR :
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG POLITIK :
No comments:
Post a Comment