Jika mata Anda tidak berkaca-kaca
atau dada Anda tidak tersedak pilu saat membaca buku “mungil” ini, maka
sebaiknya Anda berkonsultasi pada seorang psikiater atau tabib.
Betapa tidak, “Dewi-Dewi Sahara”
ada;ah rekaman paling menyentuh di antara trilogy drama pembantaian di Karbala
setelah “Al-Husain Merajut Sahara Karbala” dan “Darah Yang Mengalahkan Pedang”.
Novel ketiga ini merekonstruksi perjalanan panjang Zaenab dan wanita-wanita
Ahlul Bait yang diborgol dan digiring laksana tawanan dan domba menuju Kuffah
dan Syam. Episode ketiga ini sengaja dibukukan karena amat sedikit dari kita
yang mengenal tokoh-tokoh di balik peristiwa paling menyedihkan sepanjang
sejarah umat Islam itu.
ISI BUKU |
|
Prakata Penerbit |
5 |
Kata Pengantar |
7 |
Prakata Penulis |
11 |
Pesta Perburuan Usai |
15 |
Wanita-Wanita Ahlul Bait Digiring |
21 |
Di Istana Ibnu Marjanah |
31 |
Sahabat Nabi itu Tewas |
41 |
Pawai Kepala Al-Husain Dimulai |
47 |
Kafilah Tawanan Wanita Memasuki Syam |
63 |
Di Halaman Istana Yazid |
69 |
Selamat Tinggal Syam |
88 |
Detik-Detik Perpisahan |
92 |
Upacara Arba’in di Madinah |
98 |
No comments:
Post a Comment