Buku ini menggambarkan revolusi
sains yang terjadi pada masa imperium diciptakan oleh Islam, antara abad ke-8
sampai ke-16. Buku ini mengisahkan tentang berbagai penemuan dan ciptaan dari
kebudayaan dan peradaban yang canggih; berbagai kondisi politik dan agama yang
menyelimutinya; dan sejumlah besar tokoh yang luar biasa—ilmuwan, insinyur, dan
pendukung mereka—yang membantu mewujudkan semuanya.
Buku ini menggambarkan zaman
ketika agama dan sains memiliki hubungan yang sangat akrab. Mungkin ganjil,
namun kebutuhan agamalah yang telah membantu perkembangan pengetahuan yang
baru. Sebuah contoh bisa dilihat dari upaya mengembangkan standar kualitas
dalam ilmu agama. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada 632, mereka yang
mendalami agama ingin menemukan cara untuk memeriksa dan memveriikasi sejumlah
ucapan sang Nabi. Hal ini menuntun mereka kepada sistem peninjauan sejawat
bersama, yang di kemudian hari harus dilatih sendiri oleh para ilmuwan agama.
Satu abad kemudian, saat berbagai bidang sains mulai berkembang, para pemuka
agamalah yang mendorong para ilmuwan pertama untuk menggunakan standar yang
sama untuk membuktikan keabsahan hasil karya ilmiahnya.
Pada zaman keemasannya, para
ilmuwan dan insinyur dari dunia Islam telah membuat berbagai penemuan dan
ciptaan hebat yang baru, dan kita bisa melihat jejak kontribusi mereka dalam
kehidupan sehari-hari zaman sekarang. Selain itu, banyak pemimpin negara Islam
yang melihat hubungan antara sains dan masyarakat sebagaimana para politisi
zaman modern. Mereka meyakini bahwa kekuatan pikiran bisa membawa kita ke
berbagai tempat yang belum pernah disentuh oleh manusia di masa lalu; mereka
ingin pengetahuan yang paling baru agar bisa membantu mereka memerintah daerah
kekuasaannya dan mengalahkan para musuhnya; dan mereka ingin membentuk
masyarakat di mana orang-orang membuat berbagai keputusan berdasarkan bukti
sehingga sains, teknologi dan pemikiran rasional sangatlah penting.
Dalam buku ini Anda akan bertemu
banyak pemikir hebat seperti Ibnu Sina, ilmuwan berbahasa Farsi dari abad ke-10
yang juga memberikan kontribusi penting atas penelitian alam dan ilsafat agama.
Dia juga sempat menciptakan bentuk awal dari mikrometer, dan bukunya The Canon
of Medicine/Qanun ’ al-Thibb (Kanun Kedokteran) diajarkan kepada para calon
dokter di berbagai universitas di Prancis dan Italia dari abad ke-12 sampai
ke-16. Lalu ada juga Hassan ibnu al-Haitsam, ahli isika eksperimental abad
ke-11 yang memperbarui pemahaman kita mengenai indra penglihatan dan diakui
menjadi pelopor penciptaan alat penangkap gambar (camera obscura) selain
menulis dan meneliti pergerakan planet.
Buka halaman buku ini dan masuki
dunia baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
ISI BUKU |
||
Daftar
Ilustrasi |
vii |
|
Catatan Atas
Bahasa |
ix |
|
Prolog |
xiii |
|
1. |
Mitos Zaman
Kegelapan |
1 |
BAGIAN I : PENCARIAN YANG ISLAMI |
|
|
2. |
Datangnya Sang
Nabi |
15 |
3. |
Membangun Islam |
25 |
4. |
Keindahan
Baghdad |
33 |
5. |
Sang Khalifah
Sains |
46 |
6. |
Berkembangnya
Andalusia |
54 |
7. |
Setelah Dinasti
Abbasiyah Berlalu |
67 |
BAGIAN II : CABANG-CABANG ILMU |
|
|
8. |
Karunia Terbaik
dari Allah |
79 |
9. |
Astronomu :
Langit yang Teratur |
95 |
10. |
Angka : Semesta
Islam yang Abadi |
112 |
11. |
Bermain-Main
dengan Unsur Kimia |
122 |
12. |
Berbagai Alat
yang Unik |
128 |
BAGIAN III : PEMIKIRAN LAINNYA |
|
|
13. |
Penjelasan Tiada
Akhir |
135 |
14. |
Lembar Lama
Ditutup, Lembar Baru Dimulai |
148 |
15. |
Sains dan Islam
: Belajar dari Sejarah |
163 |
Peristiwa-Peristiwa
Penting |
171 |
|
Ucapan Terima
Kasih |
177 |
|
Daftar Pustaka |
179 |
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG SAINS :
No comments:
Post a Comment