Kebutuhan akan jawaban mengenai
kesesuaian ajaran-ajaran Islam dengan persoalan-persoalan kemanusiaan saat ini
semakin penting untuk dikemukakan. Pemicunya tak lain dan tak bukan, karena
banyaknya aksi-aksi tidak manusiawi yang mengatasnamakan Islam. Seperti aksi
terorisme kelompok-kelompok tertentu yang menggunakan atribut Islam dan
meneriakkan kalimat takbir untuk membunuh dan mengintimidasi manusia lain.
Belum lagi stereotip umum bahwa wilayah Islam menderita di bawah pemiskinan
ekonomi dan krisis identitas yang semakin menjadi.
Butir-butir pemikiran yang
ditulis saudara Zulfan Taufik, seorang doktor muda dalam bidang pemikiran Islam,
mengajak kita untuk berpikir mendalam tentang manusia dan kemanusiaan, dalam
rangka kontribusi positif dalam melihat masa depan Islam yang lebih humanis di
Indonesia. Tak hanya itu, Mas Zulfan, begitu sapaan akrabnya fokus juga pada
pengembangan studi kepemudaan di Youth Studies Institute, bersama-sama rekannya
ia aktif mengkampanyekan perdamaian kepada generasi muda dengan kegiatan yang
disebut “Youth for Peace”.
Dengan demikian, eksistensi umat
Islam di Indonesia khususnya generasi muda muslim ke depan tidak seperti buih
di tengah laut, yang secara kuantitas berlimpah, namun dengan mudah
dipermainkan gelombang. Akan tetapi diharapkan dengan identitas keislamannya,
juga memiliki citra kemajuan dan penuh welas asih berdasarkan nilai-nilai
identitasnya tersebut.
Perspektif semacam ini dapat
dijadikan sebagai titik tolak untuk melihat problem umat Islam di Indonesia
dewasa ini. Terlebih berkenaan dengan sumbangsih yang dapat diberikan kepada
dinamisasi nilai keindonesiaan dengan bahan-bahan yang ada dalam ajaran agama
mereka sendiri. Kuntowijoyo melihatnya sebagai keinginan besar dari generasi
muda Islam untuk melihat masa depan Islam sebagai kekuatan sosial, kekuatan
budaya, kekuatan ekonomi, dan sebagainya.
Buku ini hadir dengan fokus
sentral tentang bagaimana esensi dan eksistensi humanisme dalam Islam dan
relevansinya terhadap krisis kemanusiaan. Terlebih beragam aksi kekerasan yang
mengatasnamakan agama yang makin menjadi momok menakutkan beberapa dekade
terakhir. Buku ini diharapkan dapat memberi inspirasi bagi kaum Muslim untuk
menggali potensi ajaran Islam dalam menjawab tantangan zaman, juga memberi
dorongan kepada umat Islam baik secara individu maupun masyarakat untuk
menjadikan Islam sebagai way of life. Sehingga, humanisme Islam tidak sebatas
“dinikmati” pada tataran teoritis, tetapi juga memiliki implikasi praktis dalam
kehidupan masyarakat yang sarat akan spirit revolusioner, moral yang
membebaskan dan mendorong ke arah terciptanya tatanan hidup yang lebih baik,
layak, dan manusiawi.
ISI BUKU |
||
KATA PENGANTAR |
7 |
|
DAFTAR ISI |
11 |
|
I. |
PROLOG |
13 |
II. |
MEMAKNAI HUMANISME ISLAM |
23 |
III. |
FILOSOFI PENCIPTAAN MANUSIA |
51 |
|
Kekhalifahan dan Sujud Malaikat |
54 |
|
Makhluk Dua Dimensi |
61 |
|
Kebebasan dan Tanggung Jawab |
75 |
|
Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan |
83 |
IV. |
MANUSIA IDEAL |
97 |
|
Dari Basyar Menuju Insan |
98 |
|
Melampaui “Penjara Manusia” |
118 |
V. |
TANTANGAN KEBENARAN TUNGGAL |
125 |
|
Pendekatan Pluralis |
132 |
|
Instrumen HAM |
140 |
|
Agama Masa Depan |
153 |
VI. |
ISLAM DAN HARAPAN KEMANUSIAAN |
165 |
KEPUSTAKAAN |
189 |
|
TENTANG PENULIS |
199 |
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA GEN ISLAM CINTA :
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG PEMIKIRAN KRITIS ISLAM :
No comments:
Post a Comment