KHADIJAH : KETIKA RAHASIA MIM TERSINGKAP – SIBEL ERASLAN

KETIKA RAHASIA MIM TERSINGKAP : KHADIJAH – SIBEL ERASLAN 

Sedikit sekali yang kita tahu tentang Ibunda Khadijah r.a.. Kita merindukannya dengan malu-malu. Takut salah, takut tak sopan, takut dosa? Sampai, Sibel Eraslan menulis novel ini dan mengajari pembaca untuk mencintainya dengan ekspresif, revolusioner, dan heroik. Bahasa tutur novel ini membuat pembaca berhadapan langsung dengan Khadijah. Memahami betapa akbar peran beliau bagi sejarah kenabian.”

— Tasaro GK,  Penulis Trilogi Nabi Muhammad (Lelaki Penggenggam Hujan) —

Khadijah terpaku. Mulutnya tak mampu mengucapkan kata itu. Sebuah kata yang berawal huruf “mim” kata itu ternyata m,engandung makna yang dalam. Sebuah kata yang diibaratkan sebagai kunci, rumus, dan juga sandi. Khadijah ingin merahasiakannya. Merahasiakan dambaan hatinya, kasih yang juga sepupunya. Khadijah tidak sendiri. Seluruh makhluk di jagat raya ini seolah telah menjadi seperti dirinya. Merindu, haus akan air segar “mim” dan saat khadijah berucap “mim”, ketika kedua bibirnya menutup rapat, seakan akan udara yang ada dalam rongga mulutnya telah meniupkan cinta ke dalam hatinya. Cintanya yang teguh kepada seorang laki laki yang telah  menjadi sang Nabi.

Buku ini menceritakan gambaran cinta dan kasih sayang Siti Khadijah kepada Rasulullah SAW. Mulai dari awal pertemuan dengan Rasulullah sampai akhir hayat beliau. Bunda Khadijah senantiasa selalu setia menjadi pendamping Rasulullah dalam keadaan apapun.

Dari  cara penyampaian buku ini kita jadi bisa membayangkan bagaimana rasa cinta  bunda Khadijah yang begitu besar terhadap Rasulullah. Seperti ketika Rasulullah harus melakukan perjalanan dagang berbulan-bulan dan Bunda Khadijah sangat merindukan sekaligus menghawatirkan Rasulullah.

“Demikian pula saat menantikan kedatangan seorang pemuda yang melakukan perjalanan dagang dari tempat yang sangat jauh. Ia menuliskan huruf “mim” di udara. Seolah-olah garis-garis di udara tampak seperti sebuah rerimbunan pulau yang menghijau. Bagai mentari atau bintang-bintang di angkasa; seperti rahasia yang kemudian menggambarkan mata kekasihnya”.

Oleh karena itu Rasulullah selalu memujinya , suatu hari, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca seraya bersabda kepada para sahabat disekitarnya :

“Allah tidak pernah memberikanku wanita yang lebih mulia daripada Khadijah. Disaat manusia tidak percaya, dia sendiri yang percaya. Ketika semua orang mendustakan diriku, dia sendiri yang menerimaku. Ketika manusia berlarian dariku, ia melindungiku, baik ketika ada maupun tiada. Dan Allah mengaruniaiku putra-putri bukan dari yang lain, melainkan darinya”.

DOWNLOAD EBOOK

ISI BUKU

Apa Komentar Mereka ?

ii

Prakata

v

Prolog

viii

Gerbang

xiii

Babil

xv

Lah Laha

xxi

Embusan Angin Sakinah

xxiv

Nama Adalah Takdi

1

Jalan Kepedihan

19

Tabir Mimpi

44

Pasar

48

Musim Semi

93

Pertemuan

108

Merindukan Mimpi

117

Rahasia Mim

123

Penantian

127

Pernikahan

136

Khadijah Adalah Rumah Kita

145

Penghuni Rumah

149

Jubah Sang Kekasih

156

Barakah

158

Kabar Gembira

163

Sebuah Jejak Kaki

171

Hikayat Sebuah Kendi

180

Al-Amin

199

Ayah dari Anak-Anak Wanita

206

Melihat Apa yang Tidak Terlihat

210

Kesedihan

217

Kisah Sebuah Kekerabatan

227

Yang Datang dan Tak Pergi

239

Mendaki Gunung Hira

244

Kelahiran Fatimah

254

Dan Wahyu Pun Turun

264

Detik Kehidupan

276

Hikayat Seekor Rusa

279

Kisah Padang Pasir

287

Wahyu yang Tertunda

292

Wudu Pertama

300

Salat Pertama

305

Seperti Lautan

322

Yang Terdekat, Yang Terjauh

332

Kisah Empat Puluh Darwis

339

Matahari dan Bulan Menjadi Saksi

346

Kapal Pertama dari Mekkah

350

Kisah Sang Kunang-Kunang

361

Menggantikan Tujuh Puisi

366

Lautan Mekah

376

Empat Garis

385

Tentang Penulis

387



PRIMAGRAPHOLOGY TRAINING & CONSULTING

BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG KHADIJAH AL-KUBRO :

BUKU-BUKU NOVEL ISLAM LAINNYA :

BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG KISAH :

No comments:

Post a Comment