Teologi Pembebasan tidak hanya
membicarakan kewajiban-kewajiban ritual serta janji-janji eskatologis bagi
pemeluknya, tetapi lebih dari itu, bagaimana teologi mampu membebaskan
pemeluknya dari segala macam bentuk penindasan, seperti eksploitasi, hegemoni
penguasa, ketidakadilan serta ketimpangan-ketimpangan social. Pada titik ini,
tentu saja berbeda dengan domain teologi klasik tradisional yang masih sibuk
memperbincangkan persoalan-persoalan klasik-dogmatik tanpa peduli dengan
persoalan-persoalan kemanusiaan. Di sinilah makna “pembebasan” yang berarti “memanusiakan
manusia” menemukan momentumnya. Dengan kata lain, kesejahteraan dan keadilan
untuk manusia menjadi skala prioritas dari teologi pembebasan. Teologi
pembebasan tidak hanya berhenti pada tataran teoretis atau sibuk dengan
dialektika ide-ide pembebasan, tetapi sudah memasuki ranah praktis yang
merupakan implementasi dari konsep-konsep pembebasan. Dalam konteks ini, sosok
Asghar Ali Engineer (1939-2013) perlu mendapat perhatian serius bagi dunia
akademik. Ia merupakan avand garde
intelektual muslim yang berasal dari Bombay, India, yang serius mengampanyekan
sekaligus membumikan Teologi Pembebasan.
ISI BUKU |
||
KATA PENGANTAR |
iii |
|
DAFTAR ISI |
v |
|
BAB I — PENDAHULUAN |
1 |
|
BAB II — ASGHAR ALI ENGINEER : POTRET
SEORANG INTELEKTUAL DAN AKTIVIS |
17 |
|
|
A. Setting Sosial
Politik India Sebelum dan Semasa Asghar Ali Engineer |
17 |
|
B. Riwayat Hidup dan Karir Intelektual Asghar Ali Engineer |
27 |
|
C. Aktvitas dan Gerakan Asghar Ali Engineer |
40 |
|
D. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Asghar Ali Engineer |
53 |
BAB III — ARKEOLOGI PEMBEBASAN ASGHAR
ALI ENGINEER |
63 |
|
|
A. Hermeneutika sebagai Metode Penafsiran |
63 |
|
B. Materialisme Historis sebagai Kerangka Acuan |
79 |
|
C. Bercermin kepada Nabi Muhammad saw |
98 |
|
1. Pembebasan
dari Belenggu Sosial Budaya |
98 |
|
2.
Pembebasan dari Berhala-Berhala |
107 |
|
3.
Pembebasan dari Sistem Ekonomi yang Menindas |
113 |
BAB IV — KRITIK ASGHAR ALI ENGINEER
TERHADAP TEOLOGI ISLAM KLASIK |
121 |
|
|
A. Kritik terhadap
Teologi Islam Klasik |
121 |
|
1. Jabariyah |
124 |
|
2. Muktazilah |
128 |
|
3. Ahlu as-Sunnah wal-Jamaah |
132 |
|
B. Sampel Teologi
Pembebasan |
138 |
|
1. Khawarij sebagai Teologi Anti
Status-Quo |
138 |
|
2. Teologi Progresif Syiah Ismailiyah |
144 |
|
3. Teologi Revolusioner Qaramithah |
148 |
BAB V — KONSTRUKSI TEOLOGI PEMBEBASAN
ASGHAR ALI ENGINEER DAN TAWARANNYA TERHADAP PROBLEMATIKA TEOLOGI ISLAM |
155 |
|
|
A. Elemen-Elemen Dasar Teologi Pembebasan |
156 |
|
1. Tauhid sebagai Episentrum |
156 |
|
2. Dari Teologi ke Gerakan |
164 |
|
3. Keadilan: Muara Teologi Pembebasan |
173 |
|
B. Teologi Pembebasan sebagai Solusi atas
Problematika Teologi Islam |
184 |
|
1. Melawan Sistem Ekonomi Kapitalistik :
Solusi atas Kemisikinan |
184 |
|
2. Pluralisme : Pembebasan dari Konflik
antar Agama |
200 |
|
3. Teologi Feminisme : Pembebasan
Perempuan |
213 |
|
C. Kritik Penulis
terhadap Teologi Pembebasan Engineer |
235 |
BAB VI — PENUTUP |
241 |
|
DAFTAR PUSTAKA |
247 |
No comments:
Post a Comment