Buku ini berjudul asli Ats-Tsâbit
wa al-Mutahawwil: Bahts fi al-Ibdâ’ wa al-Ittibâ’ inda al-Arab. 9 Secara harfiyah,
judul tersebut dapat diterjemahkan sebagai “Yang Mapan (Statis) dan Yang
Berubah (Dinamis), kajian atas kreativitas dan konservativitas menurut bangsa
Arab”. Yang dimaksud dengan “yang mapan” dan “yang berubah” di sini bukan
ajaran (agama Islam), tetapi cara pandang dan kecenderungan manusia Arab-Islam
dalam melihat dua hal, yaitu masa lalu dan kini, keyakinan dan realitas, wahyu
dan akal, warisan dan sesuatu yang datang luar. Cara pandang dan kecenderungan
tersebut tercermin dalam seluruh perwujudan budaya dan peradaban mereka,
politik, keilmuan dengan segala cabangnya, terutama ilmu-ilmu keagamaan (fiqh,
tasawuf dan teologi) dan ilmu-ilmu kebahasaan dan kesastraan.
Oleh karena demikian maka yang
dikaji oleh Adonis dalam buku ini adalah data-data yang berkait dengan cara
pandang manusia ArabIslam terhadap realitas masa lalu dan kaitannya dengan
realitas kekinian yang temporal. Data-data tersebut berupa tulisan, pernyataan,
dan sikap terhadap hubungan dua realitas tersebut. Ia mengurai dan mengeksplorasi
secara dalam data-data tersebut. Ia mencoba menguak signifikasi apa yang
mungkin disingkapkan dari data-data tersebut. Hasil dari eksplorasi data-data
inilah yang mencengangkan dan mengejutkan banyak orang. Akibatnya, ia dituduh
dengan berbagai tuduhan negatif. Padahal sebenarnya dia hanya sekadar
menjelaskan apa yang dikatakan para pemikir Arab-Islam masa lalu terkait dengan
persoalan tertentu. Ia tidak berbicara tentang persoalan itu secara langsung,
tetapi berbicara tentang pernyataan para pemikir tentang persoalan tersebut.
Dengan kata lain, Adonis ingin melihat bagaimana para pakar Arab-Islam itu
mencitrakan objek yang dikajinya. Jadi, kalau ia berbicara tentang Islam,
Al-Qur’an,10 ataupun yang lainnya, artinya ia tidak dengan sendirinya berbicara
mengenai hal tersebut.
Berangkat dari cara baca seperti
itu, ia mendapati dua kecenderungan yang senantiasa bertarung dalam sejarah
budaya Arab-Islam, kecenderungan terhadap kemapanan dan kecenderungan terhadap
perubahan. Akan tetapi, yang paling dominan dalam pertarungan tersebut semenjak
sejarah budaya dan peradaban Arab-Islam terbentuk hingga sekarang ini—dan
dominasi tersebut pada umumnya karena dukungan teologis dan politik—adalah
kecenderungan terhadap kemapanan dalam segala manifestasinya. Bagi kecenderungan
yang pertama, masa lalu sudah selesai, sempurna dan tidak perlu ditambah lagi.
Masa kemudian hanya meniru dan menjalankan masa lalu. Sementara itu,
kecenderungan yang pertama melihat masa lalu belum selesai dan harus diteruskan
dan diperjuangkan hingga mencapai kesempurnaan, dan ini tidak akan pernah
didapatkan. Oleh karena itu, perjuangan untuk mendapatkan tidak pernah berhenti
sampai kapan pun. Oleh karena kecenderungan yang pertama begitu dominan maka
kecenderungan terhadap perubahan hanya sebagai riak-riak kecil yang
sewaktu-waktu dapat dihapuskan, ditekan, dan bahkan ditiadakan.
Oleh karena kecenderungan
terhadap kemapanan merupakan kecenderungan yang paling dominan dalam sejarah
Arab-Islam maka tidak mengherankan jika kebudayaan mereka kering dari
kreativitas sementara kreativitas ini dalam pandangan Adonis merupakan faktor paling
penting dalam pengembangan kehidupan. Pada gilirannya, tidak aneh pula apabila
kebudayaan tersebut dalam pertarungannya dengan kebudayaan lain, secara
eksternal selalu mengalami kekalahan. Kekalahan ini pada gilirannya memunculkan
kompleksitas secara psikologis yang tercermin pada dualisme dalam kehidupan
yang tidak pernah terpecahkan.
ISI BUKU |
||
Pengantar
Redaksi |
v |
|
Pengantar
Penerjemah |
xiii |
|
Pengantar Ahli :
Dr. Paul Nwyia |
xxv |
|
Pengantar
Penulis |
xxxvii |
|
Daftar Isi |
lv |
|
BAGIAN PERTAMA : PENDASARAN SIKAP
KONSERVATISME DAN KEMAPANAN |
1 |
|
1. |
Asy-Syafi‘i dan
Upaya Peletakan Dasar-Dasar Keagamaan-Politik |
3 |
2. |
Peletakan
Dasar-Dasar Retorika-Puitika Al-Ashma’i dan Al-Jâhizh |
43 |
BAGIAN KEDUA : PELETAKAN DASAR-DASAR
KREATIVITAS ATAU PERUBAHAN |
87 |
|
1. |
Gerakan-Gerakan
Revolusioner: Revolusi Bangsa Negro dan Gerakan Qaramith |
89 |
2. |
Metode Empiris
dan Penolakan terhadap Kenabian |
101 |
3. |
Hakikat dan
Syari’at, Batin dan Lahir |
131 |
4. |
Kreativitas dan
Kebaruan dalam Puisi Abu Nuwas dan Abu Tamam |
147 |
BAGIAN KETIGA : DIALEKTIKA ANTARA IMITATIF
DAN KREATIF / ANTARA LAMA DAN BARU |
183 |
|
1. |
Pengertian
tentang Qadîm dan Hadîts |
185 |
2. |
Dialektika
Kemapanan dan Kreativitas dalam Gerakan Kebahasaan |
233 |
3. |
Gerakan Kritik
Puisi Ash-Shûli dan Al-Amidi |
273 |
Ringkasan Buku
Kedua |
337 |
|
Daftar Pustaka |
355 |
|
Indeks |
365 |
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA KARYA ADONIS :
BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG PEMIKIRAN KRITIS ISLAM :
No comments:
Post a Comment