BEDA-BEDA TETAP SAMA-SAMA : TELADAN SALING MENGHARGAI PERBEDAAN IMAM EMPAT MAZHAB – SITI AISAH

BEDA-BEDA TETAP SAMA-SAMA : TELADAN SALING MENGHARGAI PERBEDAAN IMAM EMPAT MAZHAB

Islam merupakan salah satu agama yang kaya dengan produk hukum, sehingga dalam khazanah yurisprudensi Islam kita sering mendengar kata Mazhab. Lantas, apa itu Mazhab? Sederhananya, Mazhab ialah jalan atau tempat yang dilalui sebagai hasil ijtihad seorang imam atau ulama’ tentang hukum suatu masalah yang belum ditegaskan dalam Al-Quran maupun Hadis. Perlu diingat, bahwa masalah yang menggunakan metode ijtihad tersebut hanyalah masalah-masalah dzanni (prasangka), bukan qath’i (pasti). Itulah kenapa sering terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan hukum dari setiap Mazhab. Karena permasalahan-permasalahan dzanni yang lebih banyak berkembang di masyarakat, maka muncullah berbagai Mazhab dalam Islam.

Setiap Mazhab tersebut tak jarang ada perbedaan dalam menentukan putusan hukum meskipun kadangkala berdasarkan pada landasan sumber teks yang sama, karena pemahaman yang berbeda dalam memaknainya. Tetapi, adakalanya perbedaan itu disebabkan landasan sumber teks yang berbeda. Misalnya yang sering kita temui saat bulan Ramadhan, yakni perbedaan dalam melaksanakan shalat tarawih. Ada yang menjalankan shalat tarawih dengan formasi 4-4-3 (8 rakaat plus shalat witir 3 rakaat); namun ada juga yang menjalankannya dengan formasi 4-4-4-4-4-3 (20 rakaat plus 3 rakaat shalat witir).

Perbedaan dalam menjalankan shalat tarawih tersebut disebabkan oleh pemilihan Mazhab yang berbeda, namun itu bukanlah masalah yang harus kita besar-besarkan sebab setiap Mazhab memiliki sandaran hukumnya masing-masing. Itulah salah satu contoh perbedaan dalam Islam, di mana perbedaan pemahaman yang mewujud dalam berbagai Mazhab sebetulnya merupakan kekayaan ajaran Islam. Dengan kekayaan inilah, kita dapat terbantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai aturan beribadah dan bermuamalah.

Agama Islam yang diturunkan Allah, melalui Nabi Muhammad, bukanlah agama yang diturunkan untuk memecah belah umat manusia. Namun, Islam diturunkan untuk mempersatukan umat manusia dalam keindahan dan kedamaian. Perbedaan di antara kita janganlah dijadikan alasan untuk saling membenci, tapi jadikanlah alasan untuk saling mengasihi dan mencintai. Mpu Tantular dalam kitab Sutasoma, berujar, “Bhineka Tunggal Ika: berbeda-beda, tetap satu tujuan.”

DOWNLOAD EBOOK

ISI BUKU

Kata Pengantar

vi

Daftar Isi

viii

Beda Pendapat itu Rahmat

1

Empat Imam Mazhab dalam Islam

25

Kata-Kata Imam Mazhab tentang Perbedaan

51

Boleh Beda Asalkan Satu Aqidah

71

Imam Mazhab Pun Saling Menghargai

99

Imam Mazhab Bicara Masalah Aqidah

119

Imam Mazhab Bicara Masalah Ibadah

137

Imam Mazhab Bicara Masalah Muamalah

157

Kepustakaan

181

Tentang Penulis

183


PRIMAGRAPHOLOGY TRAINING & CONSULTING

BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA GEN ISLAM CINTA :

BUKU-BUKU ISLAM LAINNYA TENTANG ADAB / AKHLAK :

No comments:

Post a Comment